COOPERATIVE MOMENT, PENGABDIAN KOPMA DALAM BERWIRAUSAHA


POLINES, KOPMA BM (24/2) - Cooperative Moment (COMMENT) adalah salah satu program kerja UKM Kopma Bahtera Manunggal Politeknik Negeri Semarang berupa pengabdian masyarakat di desa binaan untuk berbagi ilmu kepada masyarakat mengenai pembuatan usaha-usaha baru yang diharapkan dapat meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat desa tersebut. COMMENT yang bertema "Meningkatkan Kualitas SDM Menuju Kemandirian Ekonomi Melalui Usaha Kreatif" dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Februari 2019 bertempat di Dusun Secang, Desa Penawangan, Pringapus, Kabupaten Semarang tepatnya di rumah Kepala Dusun Bapak Budi Utomo.
COMMENT pada kali ini dihadiri Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Adhy Purnomo, ST., MT. "Kopma mengadakan penyuluhan membuat produk baru di desa ini berharap dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga sekitar" ungkapnya dalam sambutan. Acara dibuka oleh Kepala Desa Penawangan, Bapak Muslih dan dilanjutkan dengan penyuluhan yang diisi oleh Nikmatuniayah SE., M.Si., Ak selaku Dosen Akuntansi Politeknik Negeri Semarang. Beliau menyampaikan tentang bagaimana cara menjadi seorang pengusaha dengan menerapkan karakter wirausaha dan cara memasarkan produk yang menarik. “Untuk memulai usaha, tentukan jenis usaha yang dipilih berdasarkan passion atau bakat yang dimiliki.  Kita juga harus pandai memanfaatkan teknologi sebagai strategi pemasaran terutama mempromosikan produk melalui Facebook dan Instagram. Kemasan yang menarik juga diperlukan untuk mempercantik tampilan dan menambah nilai jual”. Ungkap Nikmatuniayah selaku pembicara.
Penyuluhan dilanjutkan dengan workshop dan production berupa pengenalan produk makanan ringan yang akan dibuat. Jenis makanan yang diolah yaitu singkong karena jenis umbi-umbian ini merupakan hasil pertanian masyarakat desa dan belum ada pengelolaan yang optimal. “Singkong merupakan salah satu hasil tani yang terbanyak setelah jagung dan pisang. Ketika panen, kebanyakan singkong hanya dijual secara mentah atau sebagai pakan untuk hewan ternak”. Ungkap Muslih selaku kepala desa Pringapus. Workshop diisi oleh panitia dengan membagi warga dalam beberapa kelompok dan mengajarkan bagaimana cara mengolah singkong menjadi sebuah makanan ringan. Produk ini diberi nama "Keripik Singkong Daun Jeruk”. Keripik ini merupakan inovasi baru dalam membuat keripik rasa daun jeruk. “Alasan membuat keripik singkong rasa daun jeruk karena untuk mengembangkan usaha yang sudah ada sebelumnya seperti keripik singkong yang diberi bumbu bubuk. Semoga dengan kegiatan cooperative moment ini warga setempat dapat menyerap ilmu yang diberikan dan meneruskan produk baru yang sudah dibuat”  jelas Tryas Arifa selaku ketua pelaksana.

Stiker Kemasan Keripik Singkong Daun Jeruk

Sambutan Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Adhy Purnomo, ST., MT dilanjut dengan pembukaan acara oleh Bapak Muslih selaku Kepala Desa Penawangan


Penyuluhan yang diikuti oleh warga Dusun Secang

Nikmatuniayah SE., M.Si., Ak selaku pembicara dalam acara penyuluhan

Produk Jadi Keripik Singkong Daun Jeruk





Oleh: Nur Laila Balad

Komentar

  1. Langkah pertama dalam memahami cara kerja website UMKM adalah perencanaan dan desain. Tahap ini melibatkan pemilihan nama domain yang relevan dengan bisnis, pemilihan platform website yang sesuai, serta penentuan tampilan dan fungsi website.

    Dengan menggabungkan semua elemen website UMKM dapat bertransformasi menjadi alat yang kuat dalam memperkuat brand, menjangkau audiens yang lebih luas, dan meningkatkan penjualan.

    Fungsi website UMKM berperan sebagai jendela virtual bagi UMKM untuk memperkenalkan produk atau layanan mereka kepada pasar yang lebih luas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMFLET SEMINAR NASIONAL PRESALE 2

SERTIJAB 2023